FAKTAHUKUMNEWS, Indramayu – Bimbingan manasik (Bimsik) haji KBIHU AL-Ghozali Bina Mabrur pada sesi pertemuan ke-4 dengan memberikan bekal pembelajaran rukun umroh, Thowaf dan praktek memakai pakaian ihrom bertempat di Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimin Pipisan Kedokan Bunder eks Kawedanan Karangampel, Indramayu pada Minggu, (12/10/2025).
Kegiatan ini di pandu langsung oleh H. Muslim selaku pembimbing manasik haji profesional bersertifikat dengan pembelajaran rukun umroh, Thowaf dan praktek memakai pakaian ihrom bagi jamaah laki-laki serta sunnat-sunnatnya di dalam mengerjakan Thowaf.
Sebagai pemateri, H. Muslim juga memberikan uraian mulai dari kesehatan maupun persiapan ibadah-ibadah lainnya agar jamaah dalam proses beribadah di tanah suci berjalan lancar.
“Dalam hal ini biar lancar jamaah harus mempersiapkan diri dimulai dari kesehatan baik jasmani maupun rohaninya, supaya ibadah umroh dan haji tidak terganggu,” ujar H. Muslim
Lebih lanjut, peserta pria diminta membawa kain ihram dua lembar (kain berwarna putih yang tidak berjahit) dan pakaian ihram khusus bagi wanita, seperti pakaian sholat dengan menutup seluruh badan, kecuali muka dan telapak tangan.
“Bagi jamaah haji yang baru pertama kali ke Tanah Suci, perlu mengetahui dengan teliti bahwa cara memakai pakaian ihram dengan benar, untuk itulah pemateri memberikan bimbingan manasik hari ini,” jelasnya.
Dilanjutkan dengan memperagakan cara memakai pakaian ihram untuk jamaah pria dengan mengambil lembar pertama kain ihram yang dijadikan sarung.
“Pakai kain ihram di atas pusar, kemudian disarungkan dan pastikan nyaman serta tidak tersingkap saat berjalan maupun duduk, boleh mengenakan sabuk atau ikat pinggang untuk mengencangkan sarung agar tidak melorot,” imbuhnya.
Dijelaskan bahwa, bagi jamaah yang baru pertama kali mungkin sulit untuk menggunakan kain ihram, karena penggunaannya yang tidak seperti baju atau pakaian pada umumnya.
Berikutnya cara memakai kain ihram untuk perempuan lebih simpel dan mudah, karena yang terpenting pakaian menutup seluruh bagian tubuh kecuali telapak tangan dan wajah.
“Khusus perempuan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni bagian kain untuk bawahan harus sepanjang tumit, mengenakan kaos kaki dan kerudung harus panjang atau melebihi bagian dada. Jika tatacara memakai pakaian ihram sudah terpenuhi, maka sudah siap untuk berhaji atau umrah,” beber H. Muslim menjelaskan.
Sebagai penutup kegiatan, untuk di ingat dan dipahami bahwa dalam pelaksanaan beribadah, para calon jamaah haji dan umroh yang memakai kain ihram terikat beberapa larangan.
“Mereka yang memakai kain ihram terikat beberapa larangan diantaranya; memotong kuku, menikah atau menikahkan, melakukan hubungan suami istri, berbicara kotor, bertengkar, mencaci maki, menebang pohon dan mempermainkan atau membunuh binatang,” tutupnya
Komentar